METRO-Pemerintah Kota Metro menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2024 dengan penuh semangat dan kebersamaan di Gedung Sessat Agung Kota Metro. Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh Walikota Metro, Wahdi, beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Fokorpimda) Kota Metro, serta berbagai undangan dari berbagai elemen masyarakat.

Dalam peringatan ini, para penyandang disabilitas dari berbagai unsur turut hadir dan berpartisipasi aktif. Di antara mereka, terdapat perwakilan dari Sekolah Luar Biasa (SLB), Panti Disabilitas, serta komunitas-komunitas disabilitas yang ada di Kota Metro. Mereka menampilkan beragam karya dan kreativitas yang menggambarkan semangat, ketekunan, serta potensi besar yang dimiliki oleh penyandang disabilitas. Selain pertunjukan seni dan budaya, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran hasil karya disabilitas yang mencerminkan kemampuan serta kreativitas mereka dalam berbagai bidang.

Acara dimulai pada pagi hari dengan prosesi pembukaan yang dipimpin langsung oleh Walikota Metro, Wahdi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap peran serta penyandang disabilitas dalam pembangunan Kota Metro. “Hari Disabilitas Internasional bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga momentum untuk semakin memperkuat komitmen kita dalam menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua masyarakat, termasuk saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Mereka memiliki hak yang sama untuk berkembang dan berkontribusi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya,” ujar Wahdi dalam sambutannya.

Walikota juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Metro terus berupaya memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas, baik melalui kebijakan yang inklusif maupun peningkatan aksesibilitas di berbagai fasilitas umum. “Kami akan terus memastikan bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan hak yang sama dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, serta aksesibilitas terhadap fasilitas publik,” tambahnya.

Setelah sambutan Walikota Metro, acara dilanjutkan dengan berbagai penampilan seni yang dibawakan oleh penyandang disabilitas. Para siswa SLB menampilkan tarian tradisional yang menggugah, sementara komunitas disabilitas lainnya menunjukkan bakat mereka dalam bidang musik, puisi, serta keterampilan tangan. Salah satu pertunjukan yang menarik perhatian adalah pentas musik oleh kelompok tuna netra yang berhasil menghibur seluruh hadirin dengan suara emas dan permainan alat musik yang luar biasa.

Selain itu, dalam pameran karya disabilitas yang turut digelar di lokasi acara, berbagai hasil karya ditampilkan, mulai dari lukisan, kerajinan tangan, hingga produk-produk kreatif lainnya. Karya-karya tersebut menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk terus berkarya dan berprestasi.

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kota Metro juga menyampaikan berbagai program yang telah dan akan dijalankan untuk mendukung kehidupan penyandang disabilitas. Beberapa program tersebut mencakup pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas, peningkatan fasilitas pendidikan inklusif, serta penyediaan sarana dan prasarana yang ramah disabilitas di berbagai ruang publik.

Selain itu, Pemerintah Kota Metro juga mengajak seluruh pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat umum, untuk lebih peduli dan memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas. “Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan agar penyandang disabilitas bisa hidup mandiri dan berkontribusi secara maksimal dalam masyarakat,” tambahnya.

Dalam acara ini, beberapa perwakilan penyandang disabilitas juga menyampaikan harapan serta aspirasi mereka kepada pemerintah dan masyarakat. Salah satu peserta, Siti, seorang penyandang disabilitas yang aktif dalam komunitas difabel, berharap agar masyarakat semakin memiliki kesadaran untuk memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. “Kami ingin diberikan kesempatan yang sama seperti yang lainnya, baik dalam pendidikan, pekerjaan, maupun dalam kehidupan sosial. Kami juga ingin lebih banyak fasilitas umum yang ramah disabilitas agar kami bisa lebih mudah beraktivitas,” ujarnya.

Harapan serupa juga disampaikan oleh Budi, seorang pengrajin kayu yang memiliki keterbatasan fisik. Ia berharap agar hasil karya disabilitas mendapatkan tempat di pasar yang lebih luas sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. “Kami memiliki kemampuan dan kemauan untuk bekerja. Dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat, kami yakin bisa lebih mandiri dan tidak bergantung pada orang lain,” katanya.