Call us : 0725-45250
Mail us : dinsosmetro@gmail.com

Pengaruh Ucapan Negatif Orang Tua

TOP IDEAS

Rehsos

Pengaruh Buruk Ucapan Negatif Orang Tua

Opening

Kata-kata merupakan senjata yang tidak tampak. Ucapan negatif dari orang tua tidak menyebabkan cedera fisik, tetapi dapat dengan permanen melukai jiwa anak. Studi psikologi modern telah menunjukkan bahwa kekerasan verbal (verbal abuse) memiliki dampak berbahaya yang setara dengan kekerasan fisik. Dalam artikel ini akan membahas efek buruk dari perkataan negatif orang tua terhadap anak-anak melalui studi kasus.

Definisi

Pertumbuhan dan proses perkembangan seorang anak sangat dipengaruhi oleh rangsangan yang ia terima dari orang-orang di sekitarnya. Termasuk kepribadian anak juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Anak-anak cenderung  meniru apa yang dilihatnya dari lingkungan. Jika seorang anak mendapat kekerasan verbal, itu bisa melakukan hal yang sama seperti ketika anak tumbuh dewasa.

Menurut Widyastuti dalam Lestari (2016:18-19), bahwa verbal abuse memiliki dampak pada psikologis anak, diantaranya: anak menjadi tidak peka dengan perasaan orang lain, perkembangan anak terganggu, anak menjadi lebih agresif, anak mudah emosional, anak akan menjadi orang yang suka mencuri, berbohong, bergaul dengan anak-anak nakal, berbuat kejam pada binatang, dan prestasi yang buruk di sekolah. Anak yang mengalami verbal abuse kelak menjadi orang tua akan mendidik anaknya lagi dengan satu-satunya cara yang dia ketahui yaitu verbal abuse, karena anak merupakan peniru handal. Akibatnya lingkaran setan akan terus berlanjut dan kekerasan ini menjadi budaya di masyarakat.

Menurut Mackowicz dalam Hapidin dan Karnadi (2017: 435), verbal abuse atau kekerasan verbal merupakan pemberian nama jelek yang berhubungan dengan kecerdasan anak seperti tolol, idot, sok pinter, bodoh, dan lain-lain. Seperti yang diketahui bahwa kekerasan adalah suatu tindakan yang ditunjukkan kepada orang lain tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga dalam bentuk verbal.

Kekerasan verbal yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya dapat menyebabkan anak memiliki kecenderungan untuk melakukan kekerasan pada fisiknya. Ketika anak melakukan pemberontakan, orang tua akan memarahi anaknya, merendahkan dan memberikan kata-kata kasar kepada anaknya seperti orang tua yang suka merendahkan kepercayaan diri anaknya dengan mencela, menghina anaknya. Ketika anak dewasa akan menyebabkan kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian, resiko bunuh diri dan aktivitas otak yang mirip dengan epilepsi.

Studi Kasus

Penelitian yang telah dilakukan oleh Baharuddin (2019) berjudul “Pengaruh Komunikasi Orang Tua Terhadap Perilaku Anak pada MIN I Lamno Desa Pante Keutapang Aceh Jaya” menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi orang tua terhadap perilaku anaknya pada MIN 1 Lamno Desa Pante Keutapang Aceh Jaya adalah perubahan sikap sang anak saat di sekolah, seperti tidak bisa menghargai guru, selalu bertengkar dengan teman-temannya, sering berkata kasar dan lain sebagainya. Hal ini juga akan berdampak terhadap prestasinya. Kemudian, komunikasi yang buruk dalam keluarga terutama akibat tekanan ekonomi dan tuntutan kerja berdampak signifikan pada sikap anak di lingkungan sekolah dan masyarakat. 

Closing Statement

Kekerasan verbal dari orang tua bukan hanya kata-kata yang diabaikan, melainkan trauma psikologis yang tertanam dalam diri anak. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian, dampaknya meliputi gangguan perkembangan, penurunan prestasi, dan siklus kekerasan yang diwariskan. Orang tua, sebagai pelindung utama dalam membentuk karakter anak, harus menyadari bahwa setiap ucapan memiliki potensi untuk mengangkat atau menghancurkan masa depan generasi mendatang. Mengubah sindiran menjadi dukungan, kritik negatif menjadi motivasi, dan kemarahan menjadi empati selain itu tidak hanya memutus siklus kekerasan verbal, tetapi juga membangun suasana yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh. Mari gunakan kata-kata sebagai alat untuk menanamkan rasa percaya diri, cinta, dan ketahanan mental karena masa depan anak dimulai dari cara kita berkomunikasi saat ini.

Sumber Referensi

Baharuddin. (2019). Pengaruh Komunikasi Orang Tua Terhadap Perilaku Anak pada MIN I Lamno. Jurnal Ilmiah, 5(1), 105-123.

Rindawan, K., Purana, I. M., & Siham, F. K. (2020). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua dalam Pembentukan Karakter Disiplin pada Anak. Jurnal Pacta Sunt Servanda, 1(1), 53-63.

Mahmud, B. (2020). Kekerasan verbal pada anak. AN-NISA, 12(2), 689-694.

Penulis : Aulia Fahra Dina

Mahasiswa Magang Unila, Jurusan Adm. Negara , 2025