Call us : 0725-45250
Mail us : dinsosmetro@gmail.com

Bagaimana  Rasanya Berjuang untuk Diterima di Dunia yang Tak Ramah?

panelkota.metrokota.go.id > DINAS SOSIAL KOTA METRO > Bagaimana  Rasanya Berjuang untuk Diterima di Dunia yang Tak Ramah?

Disabilitas

Bagaimana Rasanya Berjuang untuk Diterima di Dunia yang Tak Ramah?

Di balik senyum para penyandang disabilitas, ada perjuangan panjang yang tidak selalu terlihat. Mereka sering kali menghadapi berbagai tantangan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga sosial, ekonomi, dan psikologis. Salah satu tantangan terbesar adalah rendahnya tingkat kepercayaan diri yang dapat menghambat partisipasi aktif mereka dalam kehidupan bermasyarakat. Diskriminasi, stigma, dan keterbatasan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, serta fasilitas umum menjadi faktor yang memperparah kondisi tersebut.

Dalam konteks ini, motivasi menjadi elemen penting yang dapat mendorong individu dengan disabilitas untuk bangkit, percaya pada kemampuannya, dan mengambil peran yang lebih aktif dalam masyarakat. Motivasi, baik yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) maupun dari luar (motivasi ekstrinsik), memiliki peranan besar dalam membentuk cara pandang penyandang disabilitas terhadap dirinya sendiri. Dorongan untuk meraih tujuan, mengatasi hambatan, serta memperoleh pengakuan sosial menjadi pemicu munculnya kepercayaan diri. Lebih dari itu, motivasi yang kuat juga menjadi awal dari proses pemberdayaan, di mana penyandang disabilitas tidak lagi dipandang sebagai objek bantuan semata, tetapi sebagai subjek yang memiliki potensi, hak, dan kontribusi berarti bagi lingkungannya.

Selain individu, peran keluarga, komunitas, dan lembaga pendidikan juga sangat besar dalam membangun kepercayaan diri penyandang disabilitas. Dukungan emosional, pembiasaan dalam menghadapi tantangan, serta kesempatan yang sama untuk belajar dan berkarya, akan menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri yang sehat. Ketika seseorang merasa dihargai dan diberi ruang untuk berkembang, maka motivasi pun tumbuh secara alami, menjadi kekuatan pendorong untuk berani bermimpi dan mewujudkannya.

Sayangnya, dalam banyak masyarakat, penyandang disabilitas masih dipandang dengan kacamata belas kasihan atau dianggap sebagai beban. Cara pandang seperti ini tidak hanya membatasi kesempatan mereka untuk berkembang, tetapi juga menurunkan semangat mereka dalam menjalani hidup. Maka dari itu, dibutuhkan perubahan paradigma dari pola pikir karitatif menuju pola pikir inklusif dan berbasis pemberdayaan. Hal ini hanya dapat dicapai jika masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta bersama-sama menciptakan lingkungan yang suportif, memberikan akses yang setara, serta ruang untuk berekspresi dan berdaya.

Individual Classes

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus eu mauris eleifend, rhoncus metus vel, vestibulum odio. Suspendisse eget ante vel arcu pretium eleifend vel quis dolor.

What is my total cost?

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit tristique.

Extension Courses

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit tristique dolor nec.